Pages

Friday, April 24, 2015

5 Mimpi Terbesar dalam 5 Tahun - Casa Elana for IHB Blog Post Challenge

Assalamualaikum,
Kalau bicara mimpi dalam 5 tahun, pastinya banyak sekali. Saya sendiri punya banyak impian. Nah, kebetulan sekali www.casaelana-shop.com dan Indonesian Hijab Blogger mengadakan chalenge dengan tema 5 impian dalam 5 tahun. Begitu membacanya, saya langsung semangat untuk ikut serta. Selain sebagai pengingat agar selalu semangat mewujudkannya, saya juga berharap agar siapapun yang membaca bisa ikut meng-aminkan. Semoga makin banyak yang mengamini, makin banyak pula yang mendoakan dan makin banyak yang mendoakan, harapannya makin cepat terwujud impian saya.

Dari sekian banyak impian saya, ada 5 impian yang harapan saya bisa terwujud dalam 5 tahun ke depan.

Impian pertama adalah menambah momongan. Ini menjadi urutan pertama mengingat usia saya yang sudah kepala 3 dan makin hari makin menua,hahaa. Setidaknya dalam 5 tahun ke depan inginnya bisa tambah momongan lagi paling tidak satu, atau dua anak lagi. Amin.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan keluarga, saudara dan teman dekat saya, bahwa saya hiperprolaktin sehingga sulit hamil. Anak pertama saya, Aida, baru lahir setelah 2 tahun menikah. Itupun, melalui terapi yang cukup panjang dan berganti-ganti dokter. Alhamdulillah berakhir bahagia dengan kelahiran Aida. Nah, di umur Aida yang pada bulan Juni nanti memasuki usia 3 tahun, saya dan suami sepakat untuk menambah momongan lagi. Dan seperti mengulang cerita lama, hasil tes darah rutin tiap bulan menunjukkan saya masih hiperprolaktin,
Usaha yang saya lakukan agar mimpi ini terwujud adalah terapi lagi. Dan saya masih dalam proses terapi sampai hari ini.


Impian kedua adalah suami mutasi ke Jawa. Selama ini saya dan suami hidup nomaden mengikuti SK kantor suami. Ibarat dua sisi mata uang ya, pasti ada suka dukanya yang namanya hidup nomaden. Walaupun lebih banyak sukanya sih. Dari beberapa kali pindah, belum pernah suami pindah kantor ke Jawa. Jadi saya bermimpi agar dalam 5 tahun kedepan, ada SK yang berbunyi agar suami mutasi ke Jawa. Amin. Ada banyak rencana yang akan direalisasi jika kami pindah ke Jawa. Salah satunya, tinggal di rumah sendiri di Kaliurang Jogjakarta. Ya, sejak membeli rumah, setahun yang lalu, belum pernah sekalipun ditinggali. Paling hanya sekedar menginap beberapa hari saat liburan atau transit. Oh malangnya rumahku, tidak keurus. Hanya sekali waktu saja orang tua saya yang kebetulan dekat, datang untuk bersih bersih dan membuka jendela agar ganti udara. Saya berdoa agar dalam 5 tahun kedepan, hal ini terwujud. Sudah tak sabar rasanya ingin berkebun, menanam ini itu, mendekor rumah dengan pernak-pernik cantik.. hihi.

Impian saya ketiga adalah memiliki Craft Studio sendiri. 
Craft memang passion saya. Jadi saya pikir seru juga membuat craft studio, dimana ini akan menjadi tempat saya bersenang-senang. Selama ini peralatan dan bahan craft saya menumpuk di dalam rumah. Kebayangkan, menumpuk dan berantakan. Jadi craft studio nanti adalah semacam ruang untuk saya ber-craft ria. Dan lebih lanjut kedepannya bisa menjadi ruang bagi mereka yang ingin belajar aneka macam craft, menyelenggarakan workshop-workshop serta menyediakan craft suply seperti peralatan craft, kain, dan printilan craft lainnya. Sumber gambar.

Impian saya keempat adalah jalan-jalan ke Inggris. Berawal dari dua bulan yang lalu suami saya ke Inggris untuk urusan dinas kantor. Nah suami banyak cerita tentang keindahan disana. Tapi ya gitu deh, namanya cowok, ya nggak jauh-jauh dari yang berbau sport. Nah, singkat cerita sih, kami berdua ingin kesana lagi. Semoga dalam lima tahun kedepan bisa terlaksana. Mari kita menabung.

Add caption
ke markas MU dan chelsea



Westminster Abey



Impian saya kelima adalah usaha craft rumahan saya semakin maju. Saya punya usaha rumahan dengan label Emmazone Craft. Saya berharap memiliki karyawan yang loyal dan ulet. Saya menyadari 5 tahun kedepan, saya akan sangat dibutuhkan sekali oleh anak-anak saya. Aida mungkin sudah masuk SD. Dan Aida pun sudah punya adik saat itu, Amiin. Jadi saya membutuhkan asisten untuk menjalankan usaha saya. Saat ini saya sudah mulai mencari karyawan. Semoga segera menemukan orang yang pas di hati dan pas di kantong.

Nah itulah lima impian saya dalam lima tahun kedepan. Semoga terwujud ya Allah. Yuk kita ucapkan Amin bersama-sama. Amin.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Casa Elana for  IHB April Blog Challenge



Thursday, April 23, 2015

#BeraniLebih Tekun Menggali Potensi Diri

Assalamualaikum,
Hari gini bukan jamannya lagi minder jadi IRT. Justru saya sendiri merasa apa yang saya capai saat ini berawal dari keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga. Bahkan ketika beberapa orang berorientasi pada uang sekalipun, maka ibu rumah tanggapun bisa jadi mempunyai penghasilan sendiri dari rumah.

Sudah banyak contohnya, tak perlu saya sebutkan. Mulai dari yang buka online shop via media sosial, ibu-ibu blogger yang rajin nulis, yang banyak memperoleh saweran dari hasil job reviewnya, yang barangkali juga ngetiknya sambil nunggu masakan rendangnya matang. Ya barangkali ada yang begitu, hehe. Atau ibu-ibu rumah tangga yang berhasil dengan usaha rumahannya sambil ngurus anak di rumah.

Satu hal yang harus kita pahami bahwa rezeki itu Allah yang memberi, bukan atasan atau bos kita. Artinya sebagai ibu rumah tangga pun boleh jadi mempunyai penghasilan layaknya orang kantoran.

Nah bagaimana caranya?? Kalau saya pribadi maka saya harus #BeraniLebih Tekun Menggali Potensi. Saya menyadari bahwa sebagai IRT, waktu banyak tersita untuk urusan domestik. Tapi bukan berarti tidak ada waktu untuk me time kan???

Nah, manfaatkanlah me time ini untuk hal-hal yang positif dan menyenangkan. Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan di rumah. Seperti misalnya :

Tekuni dan Kembangkan Hobi
Setiap orang pasti punya hobi atau kesenangan. Bagi yang hobi masak mungkin bisa mencoba-coba resep baru. Tidak sedikit IRT yang sukses usaha catering
rumahan. Bagi yang hobi menulis, bisa dimulai dengan nge-blog. Kalau saya sendiri hobi di dunia jahit dan craft. Dan sayapun masih terus mengasah kemampuan di sela-sela kesibukan domestik.
Menjahit selalu jadi me time favorit.

Kursus dan Worshop
Saya beberapa kali mengikuti workshop dan kursus bidang craft yang saya suka. Setelah kursus atau workshop biasanya saya merasa "ternyata saya bisa" sambil tersenyum semangat. Dan saya akan mengulanginya kembali di rumah jika ada waktu luang.
Workshop membuat kalung, gelang dr batu dan manik manik. Serunya bermain tang, hehe 
Belajar merajut bareng si kecil
Workshop membuat dompet handmade 
Workshop quilting dan patchwork
Asyiknya belajar scrapbook


Blogwalking dan Browsing
Saya kira hari ini sebagian besar telepon genggam sudah bisa dipakai untuk internetan. Nah, kalau saya pribadi sering blogwalking dan browsing di saat me time bahkan di sela sela masak juga sering. Sambil nunggu daging yang direbus barangkali, hihii.. Hal ini cukup membuka pikiran saya akan banyak hal, sekaligus memperoleh ide dan inspirasi baru. Jadi tambah ilmu kaaaan..

Bergabung Dengan Komunitas
Status saya sebagai IRT memungkinkan saya untuk memiliki waktu yang fleksibel untuk bisa bergabung di komunitas. Saat ini saya tercatat sebagai anggota dari 3 komunitas yaitu Komunitas Craft, Komunitas Blogger dan Komunitas Hidroponik. Dari sini saya memperoleh banyak kawan dan ilmu-ilmu baru.
Bergabung di komunitas semacam ini cukup mendongkrak semangat untuk terus belajar dan
belajar hal baru dengan tak lupa untuk berbagi.

Menang Giveaway saat kopdar
komunitas crafter
Bersama komunitas Quilting dan Patchwork
Seru-serusan berbagi ilmu saat kopdar

Yuk semangat,
Gali potensi kita..

425 kata

FB : Emma Hakim

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Tulisan Pendek

Tuesday, April 21, 2015

Yuk Bikin Cheestik

Assalamualaikum
Tadi pagi ada kawan main ke rumah. Ya, mama Novi. Bumil cantik yg lagi hamil anak keduanya. Ceritanya bumil cantik ini lagi pingin banget stick keju alias cheestick. Nah, dari kemarin kita memang niat mau bikin bareng, tapi ketunda terus. Maka hari ini jadilah kita eksekusi bikin cheestick. Hmmm yummy


Bahan :
Tepung terigu 300 gram
Tepung sagu 200 gram
Keju cheddar setengah kotak parut halus.
Telur 3 butir
Blueband satu sendok makan
Garam

Cara membuat :
Campur tepung terigu dan sagu, aduk rata
Tambahkan keju parut, aduk lagi sampai rata
Tambahkan telur dan blueband
Aduk hingga tercampur rata dan kalis
Gilas sampai tipis, lalu iris tipis
Taburi tepung sagu pada adonan yang sudah diiris agar tidak nempel
Goreng hingga kuning keemasa







Sunday, April 19, 2015

#KEBKartinian : Ibu Mertuaku Jago Masak dan Paling Cinta Keluarga

Assalamualaikum,..
Bulan April sangat berarti untuk perempuan Indonesia. Ya, pada bulan ini lahir sosok perempuan yang menjadi inspirasi perempuan saat ini. Siapa lagi kalau bukan RA.Kartini. Semangat Kartini untuk memotivasi perempuan Indonesia menjadi lebih berpotensi dan berkualitas. Ibarat motivasi ibu kepada anak-anaknya.

Membicarakan Ibu, barangkali ada sosok Ibu yang jarang kita bahas. Kalau selama ini kita selalu mengagumi ibu kita, ya iyalaah.. lha karena dia yang melahirkan dan mendidik kita. Sudah otomatis kita mengidolakannnya. Nah bagi kita yang sudah menikah maka, kita tak boleh lupa, bahwa kita punya dua ibu, yang tak lain adalah ibu mertua. Tema KEB Kartinian kali ini sungguh menarik yaitu Ibu Mertua.
Hmmm... mulai dari mana ya ceritanya.. mikir bentar.. Oke, yuk kita mulai
Suami, Saya, Almarhum Bapak Mertua dan Ibu Mertua
Kalau saya pribadi, karena jarang bertemu, jadi memang tidak terlalu dekat. Maklum, sejak menikah saya langsung dibawa suami merantau. Jadi belum sempat untuk tinggal serumah dengan Ibu. Sebelum menikah, saya juga jarang bertemu. Saya kuliah di Bogor dan setelah lulus langsung bekerja di Jakarta. Jadi nyaris bertemu saat lebaran saja. Atau dalam setahun hanya mudik sesekali saja. Lebih sering via telepon. Ampuuuun ibuuu... maafkan menantumu ini.

Tapi ada hal menarik yang saya kagumi dari ibu mertua saya ini. Dia sangat cinta keluarga dan sangat jago masak. Baginya, keluarga adalah hal utama. Apalagi cucu, wah nomer satu baginya. Ibu rela menarik diri dari lingkungan sosial demi merawat cucu yaitu anak kakak ipar saya, dikarenakan kakak ipar saya bekerja. Dulu beliau aktif menjadi pengurus seperti PKK dan lain-lain. Kini dia bahagia dengan hanya mengurus cucu-cucunya. Meskipun di rumah ada babysitter yang dibayar kakak ipar saya. Ibu tetap tidak tega jika cucunya dipegang oleh orang lain.

Saya masih ingat , dulu,  saat baru melahirkan, dan tinggal di rumah mertua sebentar, beliau banyak membantu dan mengajari saya cara menangani bayi. Bahkan tak jarang turun tangan sendiri, seperti memandikan bayi. Dimana saya masih takut-takut saat itu.

Saya juga masih ingat saat kami mudik dan anak saya, Aida demam tinggi serta rewel. Saya panik dan pada saat yang sama, Ibu mertua dengan telaten memijit serta meminyaki badan Aida. Tidak hanya itu, beliau juga telaten membalurkan parutan bawang merah ke badan Aida yang demam. Beliau selalu mengatakan, bahan tradisional biar jadul tapi tetap yang paling manjur. Dan benar, Aida tertidur pulas berkat pijitan ibu mertua dengan diikuti demam yang mulai berangsur turun. Sungguh tangan ajaib. Tak jarang beliau menawarkan diri untuk memijit atau sekedar menggosok dengan balsem bila ada anaknya yang masuk angin.

Ibu juga sering menceritakan masa kecil suami saya. Bagaimana polah dan kelucuan-kelucuan suami saat masih anak-anak. Bagaimana ibu mertua merayu suami saya yang masih kecil untuk belajar dengan mengiming-imingi akan dibelikan bakso kalau mau belajar. Maklum, suami saya itu anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara dan anak bungsu pula. Jadi, ya bisa kebayangkan, bagaimana manja-manjanya anak bungsu, hihii.

Ibu juga jago masak. Kalau ada acara-acara di rumah, dia lebih memilih memasak sendiri. Kalau di kampung saya itu, masih rutin yang namanya acara kenduri, yasinan, rapat RT, PKK, dasawisma, dan lain-lainnya, yang selalu bergilir, bergantian dari rumah ke rumah. Nah, ibu mertua saya sudah paling suka nih masak-masak untuk konsumsi. Jadi kalau masuk gudang rumah itu, pokoknya full dengan perlengkapan masak, dari mulai yang printilan kecil-kecil, sampai yang berukuran besar, seperti dandang subluk untuk memasak nasi dalam porsi besar. hehee... roaming ya istilahnya. Istilah di kampung saya. Ada juga loyang roti yang lengkap jenisnya. Wah pokoknya sudah bisa buka catering tuh, hihii. Sayang, menantunya alias saya, tidak hobby masak. Jadi cuma bisa kupas-kupas bawang dan kentang saja hehee.. Ampuuuun ibuuu... maafkan menantumu ini. Tapi dont worry, anak lelakimu kurawat dengan baik kok.. eaaaa... Berhubung anak dan menantunya tidak hobby masak, jadilah peralatan masaknya sering dipinjam-pinjam tetangga. Alhamdulillah masih bisa bermanfaat.

Ibu mertua itu paling bahagia kalau anak cucu mudik bersama dan kumpul semua di rumah. Wah, semangat masaknya langsung menggelora. Auranya juga berubah jadi kuning, tanda bahagia, eaaaa.. Ibu paling suka masak opor dengan lauk rendang atau printil  kalau anak cucu kumpul semua di rumah. Mau tau kenapa masak opor? ya, itu makanan favorit anak bungsunya, hehe.. Tapi, opor ibu mertua memang paling juara. Sampai detik ini, opor bikinan saya belum pernah seenak bikinan ibu mertua. hiks..hiks..
Ibu juga paling rajin bikin abon daging sapi, asli enak.. meskipun kadang kurang garing kalau bagi saya. Ibu bilang, kalau abon yang di pasaran itu ada pengawetnya dan kurang enak, tidak bagus buat anak-anak. Jadi kalau kita memberi kabar mau mudik. Ibu selalu sudah membuat masakan-masakan itu sehari sebelumnya. Jadi kita sampai kampung, tinggal makan.. nikmatnyaa.. terimakasih ya Buu.. Nggak ikut bantuin, tapi langsung makan, eaaa..

Ngomongin masakan, saya juga pernah diajari masak oleh ibu mertua. Bahkan secara pribadi pernah didikte resep membuat abon dan rendang. Luar biasa, semua bumbu yang berupa-rupa macamnya itu, beliau sebutkan satu persatu berikut takarannya. Begitu hafalnya di luar kepala. Saya bahkan tidak hafal sampai detik ini. Ya iyalaaaah... belum pernah dipraktekin. Dan maafkan menantumu ini Bu, catatannya hilang. hiks.

Ibu kini sudah semakin tua, sudah pensiun jadi guru tahun kemarin. Fisiknya tak bisa dibohongi. Jika kecapean langsung darah tinggi. Anak-anak sudah melarangnya untuk terlalu banyak aktivitas ataupun di dapur. Kami selalu berpesan untuk catering saja kalau ada acara di rumah. Meskipun kalau anak cucu kumpul semua, beliau selalu lupa kalau sudah tua, karena pasti sibuk sendiri di dapur, demi memasak makanan kesukaan anak cucunya.

Terimakasih ya Ibu. Sungguh engkau luar biasa telah menjadikan anak-anakmu seperti sekarang. Engkau mendidik anak dengan contoh dan teladan. InsyaAllah kami akan mencontoh semua keteladananmu. Semoga Allah memberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada Ibu. Kami semua menyayangimu.

Selamat hari Kartini 2015

Tulisan ini diikutsertakan dalam event #KEBKartinian



Saturday, April 18, 2015

Risol Egg Mayo

Assalamualaikum,
Happy weekend all. Pagi-pagi lapar tapi malas sarapan berat. Saya buka kulkas, hanya ada bahan makanan yang tinggal sedikit, seperti kentang, telur dan wortel. Jadi kepikiran bikin risol dengan bahan yang ada. Kebetulan saya masih punya stock kulit lumpia dan mayones. Jadilah menu sarapan pagi ini Risol Egg Mayo alakadarnya.

Bahan :
Kentang 5 biji ukuran sedang
Wortel 1 biji
Telur puyuh 10 butir
Telur ayam 1 butir
Tepung roti secukupnya
Kulit lumpia instan 10 lembar
Mayones  5 sendok makan
Saus sambal 5 sendok makan
Saus tomat 1 sendok makan


Cara membuat :
Rebus telur puyuh, belah dua
Kukus kentang dan wortel, lalu potong kecil kecil
Campurkan potongan kentang dan wortel dengan mayones, saus sambal dan saus tomat, aduk rata


Ambil kulit lumpia, masukkan 2 sendok adonan kentang wortel dan telur. Lalu lipat seperti risol.



Lipat seperti risol
Kocok telur ayam, dan gulingkan risolnya pada telur yang dikocok tadi. Lalu gulingkan pada tepung roti. Goreng hingga kuning keemasan.



Risol siap dimakan..




Friday, April 17, 2015

Hiperprolaktin dan Perjuangan untuk Bisa Hamil

Assalamualaikum
apakabar semua??? Semoga sehat yaa.. bagaimana pun sehat adalah modal utama untuk memulai sesuatu.

Bicara tentang kesehatan, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya berjuang untuk bisa hamil dan bergelut dengan Hiperprolaktin. Mungkin bagi yang pernah mengalami sulit punya anak, boleh jadi mengenal istilah ini, tapi mungkin saja tidak.

Sebenarnya ini cerita lama yang belum pernah saya tulis. Mengapa sekarang saya tulis, tidak lain karena saat ini saya sedang melakukan terapi yang sama guna bisa hamil kembali anak kedua. 

Agak sedih juga ketika mengetahui hasil tes darah tiap bulan. Saya masih Hiperprolaktin dan saya masih belum haid sejak melahirkan anak pertama saya. Hampir tiga tahun lamanya. Sejarah terulang kembali. Saya mulai terapi lagi dari nol agar bisa hamil. 

Semoga terapi saya yang sekarang berhasil seperti dulu. Dan saya diberi 
kesabaran seperti dahulu dalam menanti kehamilan.

Lanjuuut yaaa..

Haid tidak teratur.
Ceritanya berawal dari saat saya masih bekerja di Jakarta. Haid saya menjadi tidak teratur. Bulan ini haid, bulan depan tidak, bulan selanjutnya haid tapi sedikit, bulan depannya haid normal, bulan depannya tanggalnya maju, bulan depannya telat lagi, dan begitu seterusnya. Saya masih santai saat itu. Tidak khawatir sama sekali. Karena saya pikir, haid saya dipengaruhi oleh kondisi saya yang barangkali sedang stress bekerja. 

Kalau boleh mengingat kembali dulu, saya berangkat pagi jam 6.00, dari Pasar Minggu, naik 75, turun halte busway Jati Padang, turun halte karet, lanjut jalan kaki, dan nyampe deh kantor. Saya yang bekerja di sebuah Bank, pulang malam adalah hal biasa. Jam 7 atau jam 8 baru keluar dari kantor. Begitulah setiap hari. Belum lagi antri busway yang lama.
Barangkali ritme seperti inilah yang tanpa saya sadari berpengaruh pada fisik saya, sehingga berujung pada haid saya yang tidak teratur. Ini anggapan pribadi saya saat itu.

Tidak haid sama sekali.
Sebulan sebelum menikah saya resign. Saya haid dua minggu sebelum menikah , di bulan April 2010. Wah langsung tuh rame. Banyak prediksi bahwa saya pasti langsung hamil setelah menikah. Karena kondisi saya adalah di masa subur saat menikah.

Dan benar, saya memang tidak haid di Bulan Mei, tapi setelah saya tes, hasilnya negatif. Lanjut Bulan Juni, saya tidak haid lagi dan hasil tes masih negatif. Bulan Juli saya kembali haid. Saya masih santai saat itu, tidak ada pemikiran macam-macam. 
Mungkin karena saya kecapean di acara pernikahan sekaligus boyongan pindah ke Sumatra mengikuti suami. Jadi haidnya tidak teratur. 

Bulan September 2010, saya kembali tidak haid. Libur lebaran saat itu, waah langsung rame lagi, disangka saya hamil. Dan ternyata hasil tes masih negatif. 
Bulan Oktober , November, dan Desember 2010 pun sama, saya tidak  haid sama sekali. Dan saya mulai curiga.

Saat itu saya tinggal di Pangkalan
Brandan, Sumatra Utara. Sejak menikah saya memang memutuskan mengikuti dinas suami. Pernah sekali waktu saya 
ngobrol dengan teman teman disana yang juga istri dari kawan suami. Ada dua kawan saya yang belum juga dikaruniai anak di usianya yang hampir empat tahun usia pernikahannya dan satunya lagi dia baru menikah setahun. Jadilah kita bertiga sharing. 

Dari hasil obrolan diketahui bawa teman saya PCO, sel telurnya bantet, dan yang satunya lagi mengatakan bahwa rahimnya menukik ke dalam sehingga sulit hamil. Sungguh tercengang saya. Hari itulah saya mendengar istilah-istilah baru dalam dunia perhamilan. Dan atas cerita kawan saya itulah saya makin semangat untuk konsul ke dokter guna memastikan penyebab saya tidak haid.

Akhirnya saya pun ke dokter ditemani suami. Saat itu bulan Januari 2011. Saya ke dokter terdekat di Pangkalan Brandan. 
Saya di USG, dan hasilnya rahim saya bersih, tidak ada miom, tidak ada kista, bentuk rahimnya pun bagus. Intinya mah secara anatomi bagus. Saya hanya disarankan untuk tidak kecapean. Saya pun diberi obat pelancar haid. Dan betul, saya minum obat selam tiga hari, dan tiga hari setelah minum obat yang terakhir, 
saya haid. Alhamdulillah..

Selanjutnya Februari 2011, saya kembali tidak haid. Saya memutuskan untuk second opinion. Saya konsultasi ke dokter yang berbeda. Saya mencari dokter spesialis obgyn di sebuah rumah sakit ternama di Medan. 

Saya ceritakan semuanya. Kapan lagi saya mendongeng di depan dokter, hihii.. Alhamdulillah semua siklus haid saya catat saat itu. Jadi saya bisa runtut menceritakan perjalanan haid saya dari bulan ke bulan. Setelah ngobrol panjang, hasilnya sama. Saya diminta untuk tidak kecapean dan diberi obat pelancar haid. 

Yes , untuk kedua kalinya saya minum obat pelancar haid dari dua dokter yang berbeda. Tapi kali ini obatnya berbeda, bentuknya mirip pil KB . Jadi minumnya harus urut. Dan hasilnya, saya haid untuk bulan Februari 2011, Alhamdulillah.. tapi saya belum tenang karena haid saya hasil 
pancingan dari obat yang diberikan oleh dokter. Sedihnyaa... saya yakin ada sesuatu yang bermasalah.

Kecurigaan yang terjawab.
Bulan Maret 2011, saya dan suami pindah dinas ke Bontang, Kalimantan Timur. Di bulan ini saya kembali tidak haid. 
Akhirnya saya mencari dokter obgyn disana. Saya ceritakan semua dari awal. Dan bisa ditebak, saya kembali diberi obat pelancar haid. Saya menolaknya. 

Akhirnya dokter menyarankan saya untuk tes darah. Dan terjawab sudah penyebab saya tidak haid. Ya, hiperprolaktin. Apa 
itu Hiperprolaktin? Dokter pun menjelaskan.

Hormon prolaktin adalah hormon yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Nah Hiperprolaktin adalah kadar prolaktin yang tinggi. 
Idealnya hiperprolaktin terjadi pada wanita-wanita yang sedang menyusui. 

Kondisi prolaktin yang tinggi atau Hiperprolaktin bisa menghambat siklus menstruasi. Nah inilah yang terjadi pada saya. Jadi, kadar prolaktin dalam darah 
saya sangat tinggi seperti wanita menyusui, sehingga saya tidak haid 
dalam jangka waktu lama. Tidak haid sama halnya tidak terjadi masa subur. Hal inilah yang menyebabkan saya sulit hamil. Dari penjelasan dokter, maka disimpulkan bahwa saya harus terapi hormon.

Terapi Parlodel
Setelah tes darah pertama dimana kadar hormon prolaktin saya sangat tinggi, maka saya diberi obat bernama Parlodel 2,5 mg yang harus saya minum setiap hari selama sebulan. Rupanya obat ini ada efek sampingnya yaitu mual selama konsumsi. Tapi demi kesembuhan, saya mencoba abaikan rasa mual itu.

Setelah obat habis, saya diminta tes darah lagi, hasilnya belum baik. Kadar prolaktin saya masih tinggi. Akhirnya saya diberi Parlodel lagi untuk satu bulan berikutnya. Lalu tes darah lagi ketika obat habis. Begitu seterusnya, sampai  bulan Juli 2011. Lima bulan saya terapi parlodel dan hormon prolaktin saya masih tinggi. 

Dokter pun meminta saya untuk melakukan CT Scan. Dokter mencurigai bahwa ada tumor hipofisis di kepala saya yang menyebabkan hormon tidak normal. Saya pun melakukan CT Scan dan hasilnya buram, sulit terbaca. Akhirnya dokter menyarankan saya untuk melakukan MRI sekaligus merujuk saya ke Dokter Anwar di Klinik Fertilitas Permata Hati RSUD Sardjito Yogyakarta. Saya pun mulai mengatur jadwal untuk terbang ke Jogja. Saya juga browsing di internet tentang klinik ini serta menghubungi RS Sardjito menanyakan jadwal praktek dr.Anwar.

Terapi Crypsa
Bulan Agustus 2011, saya pun terbang ke Jogja untuk melakukan MRI sekaligus membuat jadwal konsultasi dengan Dokter Anwar. Waktu itu dokter Anwar praktek pagi. Saya pagi- pagi sekali datang sehingga mendapat urutan nomer satu. Pasien Dokter anwar banyak sekali. Dokter Anwar sangat senior dan cukup terkenal di Jogjakarta. Setidaknya itulah yang saya baca di internet. 

Saya konsultasi dengan membawa hasil MRI. Saya ceritakan semua dari awal dan terapi obat yang sudah saya lakukan. Alangkah bahagianya ketika dokter Anwar membacakan hasil MRI dan 
mengatakan bahwa hasilnya negatif tumor hipofisis. Jadi selanjutnya, saya tinggal terapi obat bromocriptin. Saat itu saya diberi Crypsa.

Dua bulan saya terapi Crypsa yaitu bulan Agustus dan September, hasilnya saya menstruasi. Di sisi lain saya juga mengatur pola makan. Saya banyak makan touge. Orang bilang, touge dapat meningkatkan kesuburan. Alhamdulillah, Allah menjawab doa dan ikhtiar saya. Bulan Oktober 2011, saya positif hamil. 
Dan Bulan Juni 2012, lahirlah anak yang telah lama saya impikan. Alhamdulillah setelah 2 tahun pernikahan, lahir putri pertama kami. Inilah buah dari doa, kesabaran dan ikhtiar kami. Bagi rekan-rekan yang masih belum dikaruniai anak, semoga tetap sabar dan jangan berhenti untuk berdoa serta berusaha. 








Thursday, April 9, 2015

Anniversarry Ke-5, Ide Aneh, Ilmu Ikhlas dan Nomaden

Welcome April..
sukaaa deh bulan ini.
Ya ya yaa... di bulan inilah saya dan suami mengikat janji suci pernikahan.
Tepatnya tanggal 2 April 2010. Jadi, tahun ini adalah anniversarry kami yang ke-5.. huraaaayyy..  halaah lebay Emm... baru 5 tahun.. ga malu sama para senior.. langsung tutup muka. Intinya, saya bersyukur dengan semua nikmat, serta menjalani semua dengan ikhlas, apapun kondisinya.

Oke lanjuut..
Seperti biasa, kami selalu foto keluarga sambil tiup lilin. Tradisi ini memang sengaja akan kami teruskan pada setiap ulang tahun pernikahan kami, selamanyaaa... hingga maut memisahkan kami... alaaaahh...

Pada awalnya hanya untuk lucu-lucuan, tiup lilin ala-ala... ulang tahun pada umumnya. Ide siapa????? .. ya sayalaaah... tapi berlanjut sampai tahun ke-5 ini dan seterusnyaa.
Kebayang kaaan, di wedding anniversarry kami yang ke-50 atau ke-70 tahun nanti, tiup lilin dengan didampingi anak cucu. Amiiin.. semoga kami diberi umur panjang.

Selain itu, foto-foto ini nantinya menjadi sebuah dokumentasi keluarga. Karena rencananya lagi.. moment ulang tahun pernikahan kami, nantinya akan dijadikan moment kumpul keluarga bersama anak cucu kami kelak.. semacam arisan keluarga kali yaa... Amiiin.
Jadi pas acara foto tiup lilin, saya, suami dan anak anak kami kelak akan foto bersama. Dari sini akan terlihat perkembangan anak-anak kami yang semakin besar, ataupun pertambahan anggota keluarga, seperti menantu-menantu baru kami, dan cucu-cucu kami semua akan ikut difoto bersama kami.
Jadi, anak dan para calon mantu, tiap bulan April siapin cuti ya, hihiii.. dan kalau tidak salah kan Ujian Nasional bulan April juga. Biasanya selesai ujian, kan libur. Wah cucok tuuh.. bisa bebarengan liburnya dengan para cucu saya nanti, hahaa... Duuuh seru kayaknyaaa.... Idenya siapaaa???? Ya sayalaaaahh..
Huss...huss bangun Emm... baru 5 tahun married.. udah ngomongin anak cucu ajaa...

Maklum, kalau urusan yang lebay-lebay plus alay plus norak norak gituu.. saya bagiannya. Suami saya mah tipe kalem, jadi ya cuma geleng geleng aja melihat ide ide aneh saya.. tapi selalu berakhir dengan anggukan.. alias merestui, alhamdulillah..
InsyaAllah rencana ini akan terus berlanjut..

Buat kami, 5 tahun ini sungguh luar biasa. Banyak sekali cerita yang tentunya tidak lepas dari kondisi keluarga kecil kami yang nomaden alias pindah-pindah, sesuai SK kantor. Bayangkan ya, selama 5 tahun.. Bukan antar kota lagi, melainkan antar pulau. Dan saya selalu ikut kemanapun pindahnya.

Pangkalan Brandan → Bontang → Balikpapan → Bontang lagi → Prabumulih (Sumsel) → Palembang... next... Jawa (ngarep.com).

Saya jadi ingat, dulu sekali sebelum menikah.. suami saya selalu berpesan agar saya ikhlas. Lebih tepatnya begini "Yang ikhlas yaaa...." ... Gitu doang, tanpa ada penjelasan. Saya yang nggak ngeeh apa maksudnya, ya saya iyain saja. Saya berpikir ya ikhlas ikhlas seperti biasa..

Waktu itu saya masih bekerja di Jakarta dengan segala kemacetannya dan waktu terasa berputar begitu cepat. Bersamaan dengan itu, suami sudah lebih dulu penempatan di Sumatra Utara. LDR-an kalau bahasa kerennya. Jadi kalau dia ada dinas ke Jakarta, kami pun bertemu untuk sekedar ngobrol dan makan malam.. Maklum, sama2 selesai jam kantor menjelang magrib... itupun kalau tidak lembur. Nah saat itulah, sebelum berpisah dia selalu meminta saya untuk ikhlas kalau kelak menikah nanti.

Sebulan sebelum menikah, saya resign dari pekerjaan. Karena saya tahu bahwa setelah menikah, saya akan diboyong suami ikut ke Sumatra. Alasan lainnya adalah untuk persiapan menikah. Idealnya dan saran para sesepuh, tidak boleh sering-sering keluar rumah,  Aiiiissshh... bukan gue bangeeeetttdd... walhasil 2 hari sebelum sebelum nikah, saya masih keluyuran dengan motor. Kena semprot deeeh.. Dan anehnya, yang nyemprot bukan ibu saya, melainkan sesepuh yang lainnya. Karena tradisi pingitan tidak ada dalam kamus ibu saya... amaaan. And then, menikah DONE.. oh ya just info, kami tak sempat bulan madu kemana-mana yaa.. bulan madu di rumah dinass,hahaa.. karna cuti menikah suami sangat pendek. Ya sutralaaah..

AWAL NIKAH
Tepatnya 4 hari setelah menikah, saya langsung dibawa ke Pangkalan Brandan, Sumatra Utara. Ngimpii apaa, tiba-tiba jadi orang rantau.

Pangkalan Brandan ini 2 jam perjalanan dari Medan. Lingkungan saya didominasi orang Batak dan Melayu.. yeaaah saya mulai terbiasa dengan logat-logat dan lagu-lagu Batak dan Melayu, serta bentor-bentor alias becak motor sebagai ciri khasnya. Beberapa perbedaan bahasa yang masih saya ingat, lupa lupa ingat, contohnya PASAR, disana orang menyebutnya Pajak.. dan lain sebagainya..

Dia awal pernikahan saya, saya belum dikaruniai anak. Jadi saya menyibukkan diri di rumah dengan banyak hobi. Masih bersenang-senang sebagai pasutri baru. Mencoba berbagai resep dan berkebun. Judulnya mah menemani dan melayani suami full time. Belum ada anak soalnya.


Anniversarry  1
Memasuki ulang tahun pernikahan pertama. Tepatnya satu tahun pernikahan, kami belum kunjung dikaruniai anak. Saat itu kami pindah ke Bontang, Kalimantan Timur. Pindahan antar pulau. Suami pindah tugas kesana. Bersamaan dengan itu, saya didiagnosa Hiperprolaktin, yang menyebabkan sulit hamil. Dan saya disarankan terapi oleh dokter. Bleng banget waktu itu, ada ya kelainan gini. Sepanjang sejarah keluarga besar, perempuanya subur-subur. Bahasa kasarnya, kesenggol aja hamil. Nah giliran saya, ada aneh-aneh begini. Bagai petir di siang bolong. Saya masih belum percaya.. Ya sutralaahh, saya terima saja sambil mencari info. Cerita tentang Hiperprolaktin, akan saya posting nanti ya. Lanjuut... sambil terapi, saya mulai menekuni dunia craft untuk menghibur diri dan memulai usaha rumahan untuk mengisi waktu luang.



Anniversarry  2
Memasuki usia pernikahan kedua, suami pindah tugas lagi ke Balikpapan. Packing-packing lagi, pindahan lagi. OMG, banyak sekali barangnyaa... Saya yang memulai usaha rumahan, menyebabkan jumlah barang meningkat pesat. Kardus-kardus yang berisi kain mendominasi barang-barang pindahan.  Hadeeeehh.. rempongnyaa.. Tapi saya dan suami bahagia.. karena usaha terapi dan doa yang terus kami panjatkan terkabul. SAYA HAMIL. Foto anniversarry kedua ini, saya sedang hamil masuk 7 bulan lhooo... alhamdulillah. Yang kemudian lahir perempuan yang kami beri nama Aida.



Anniversarry 3
Suami dipindahtugaskan lagi ke Bontang, menggantikan rekan kantornya yang dimutasi. Balik Bontang lagi deeeh... dengan segala amunisi craft saya, plus peralatan bayi dan mainan Aida. Makin banyak yang dipacking.
Horaaaay... di ulang tahun pernikahan kami yang ke-3, sudah ada Aida kecil muncul di foto. Imutnya kamu Naaak, Aida di foto ini berumur 10 bulan. Bahagianyaa...

Aniversarry 4
Kami pindah lagi, yaitu ke Prabumulih, Sumatra Selatan. Kota Prabumulih ini berjarak 2 jam dari Palembang. Pindahan antar pulau lagii.. Wowww... banyak pempek disini.. pindang patin... ini baru pempek enak, langsung dari asalnya. Hohohoo... berat badan saya langsung naik. Hiks..hiks.. but I'm happy. Di 4 tahun usia pernikahan kami, saya mulai disibukkan dengan Aida yang mulai sekolah todler.  Kelompok bermain sih lebih tepatnya


Anniversarry 5
Terhitung 2 bulan yang lalu, kami pindah Palembang dan akan semakin banyak cerita seru lainnya disini



Friday, April 3, 2015

Food Chalenge : Seven Days Cooking by Mood

Ceritanya,
Saya sedang suka berada di dapur.
Bagi saya, masak bukan merupakan hobi.
Meskipun demikian, saya ingin bisa masak enak untuk keluarga kecil saya. Saya ingin kelak anak saya merindukan masakan ibunya.

Selain itu saya juga merasa harus bisa masak, untuk menu-menu standar yang sering dimasak pada momen-momen tertentu seperti hari raya, beberapa masakan nusantara dan seafood.

Nggak lucu kan tiba-tiba lebaran saya tidak bisa masak opor. Atau tiba2 anak saya rewel minta dibuatkan rawon dan saya tidak bisa membuatnya. Atau tiba-tiba tetangga dengan baik hati memberikan sebagian ikan hasil tangkapan mancingnya dan saya tidak bisa mengolah seafood.
Dan alasan yang paling utama adalah saya malu tidak bisa masak di usia pernikahan  saya yang bulan April ini memasuki usia lima tahun.

Akhirnya saya bertekad untuk men-chalenge diri sendiri dengan melakukan Foodchalenge dengan tema Cooking by Mood. hahaaa.... temanya itu lhoooo emmm..
Ya yaa... mengapa temanya Cooking by Mood??? oke saya jelaskan. Saya sering mengamati apa yang sering dipesan suami saya saat makan di restoran dan beberapa makanan yang membuat anak gadis saya lahap makannya. Maklum anak saya tergolong picky eater, pilih-pilih makanan. Tidak semua masakan membuat dia lahap makan.
Naaaahhh... dari pengamatan tersebut saya menyimpulkan beberapa masakan yang wajib saya eksekusi di awal awal foodchalenge ini. Saya mulai browsing resep masakan di internet.

Dan finally, saya berhasil memasak masakan berikut dalam tujuh hari dengan hasil yang tidak mengecewakan. Aplause untuk saya...
dan rencananya akan berlanjut dengan foodchalenge berikutnya.. masih banyak menu yang belum dieksekusi.. hihiii..

Gulai Ikan
Gurami Asam Manis
Fuyunghai
Tempe Tahu Penyet
Udang Saus Mentega
Dendeng Balado
Tahu Tempe Bacem 
Sambal Goreng Kentang Daging dan Opor
Ayam Bumbu Cabe Ijo dan Opor
Martabak Mie with vegetables
Pisang Coklat Keju
Puding Cincau
Pancake

Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Third Birthday tickers