Pages

Saturday, February 28, 2015

Pindahan

Pindahan...
sepertinya saya akrab sekali dengan kata ini. Mungkin sudah garis hidup saya untuk selalu pindah alias nomaden. Terhitung sejak menikah 2010 sampai dengan 2014.. tercatat sudah 7 kali pindahan. Tidak hanya antar kota, tapi antar pulau. Pindahan kali ini adalah yang kedelapan. Tidak jauh jauh, antar kota saja, dengan waktu tempuh hanya  tiga jam saja, kalau lancar, tapi kalau macet  wassalam.. bisa mencapai lima jam.
Ya begitulah.. jalani dengan happy. Kuncinya adalah bersyukur. ,kalimat yang sering ditekankan oleh suami saya. Apapun kondisinya, harus disyukuri. Itu kunci bahagia sebenarnya.

Pindahan kali ini tidak serempong dulu. Mungkin saking seringnya pindah, jadi tidak terlalu heboh mikirnya. Lebih santai sebenarnya. Tapi berhubung sudah ada Aida, ya tunggu dia bobo cantik baru bisa beres-beres dan packing ini itu.


SORTIR
sortir barang penting dan yang ga penting, sortir mainan Aida yang jelek rusak dan yang masih bagus, sortir pernak pernik dan pajangan.. sortir baju baju.. yang masih muat dan yang muat, dll. Maklum, karena pengaruh obat, akhir akhir ini timbangan jadi geser kanan terus.
Sortir wajib dilakukan supaya barang yang kita packing adalah benar benar barang yang masih berfungsi. Beruntung karena kami sudah disediakan rumah oleh perusahaan. Jadi kita tinggal lihat space rumah baru kita, untuk disesuaikan dengan barang yang akan kita bawa. Bagi orang yang hobi mengumpulkan pernak pernik seperti saya, tahapan ini agak sulit. Karena akhirnya harus mengiklaskan barang-barang kesukaan terbang ke kampung halaman.. hiks..hiks. But its okelah.. memang harus begitu, hidup nomaden wajib meminimalisasi barang bawaan.

PACKING
Kardus, travel bag, container, lakban, label, kertas koran, plastik wrapping, spidol, gunting adalah mainan baru orang pindahan.
Saya pisahkan barang barang menurut kategorinya. Tidak mungkin kan baju saya menjadi satu travel bag dengan baju Aida atau suami. Tidak mungkin pula mainan Aida menjadi satu kardus dengan peralatan craft saya, dll.
Beri label di setiap kardusnya atau tulis dengan spidol, barang apa yang ada di dalam kardus tersebut. Ini untuk memudahkan kita saat membongkar kembali barang-barang di rumah yang baru.
Untuk pecah belah ataupun pajangan- pajangan yang rawan pecah, bungkus dulu dengan koran. Sedangkan kertas atau dokumen-dokumen yang rawan basah sebaiknya diwrapping.

rempong kan???
saat to do list di atas selesai dilakukan..
saatnya kita selonjor meluruskan badan yang lelah packing ini itu.

Sering berpindah tempat tinggal mengajari saya banyak hal. Bertemu orang baru, lingkungan baru, peraturan baru, kebiasaan kebiasaan baru, tempat-tempat baru,  Dan saya harus segera beradaptasi dengannya. Semoga kedepan banyak cerita indah di tempat baru.

oh ya, pindahan yang dulu-dulu, jarang saya posting. Jadi kali ini sepertinya seru kalau untuk diceritakan. Tunggu cerita selanjutnya...

Home Sweet Home

Halo... happy weekend.
Saya mau cerita tentang perjalanan saya dalam membeli rumah. Project 2014 di keluarga kecil saya adalah memiliki hunian sendiri. Saya memang nomaden, karena masih mengikuti suami kemanapun dia dinas. Tapi biarpun demikian, niat beli rumah tetap kita wujudkan. Dengan resiko ya masih kosong alias belum bisa kami huni untuk sementara waktu. Its okelaaah.... kalau kata orang bilang siiiih, untuk investasi dll. Whatever.

Perjalanan kami mencari rumah cukup panjang. Mulai dari searching searching internet, beli tabloid rumah, majalah rumah, dan tanya sana sini. Ya, kita kumpulkan dulu sebanyak mungkin informasi mengenai seluk beluk rumah agar kami tahu ini dan itu. Baru setelah itu saya dan suami tahu persis, kriteria rumah apa yang kita inginkan. End then.... hunting deh. Yuk kita bahas satu-satu.

BUDGET
Hohohoooo.... nah yang ini jelas di urutan pertama. Kita pasti tahu donk kemampuan keuangan kita. Apalagi untuk kami yang sudah punya anak, harus mikir panjang kedepan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jadi kemarin ini yang jadi patokan kami. Awal googling selalu memasukkan batas maksimal budget. Dan muncullah ratusan gambar  rumah dengan harga yg cocok dengan kantong kita. Yuk dipilih... dipilih... dipilih.. hihiii.

LOKASI
Penentuan lokasi bersamaan dengan budget. Tentukan dulu kita pengin tinggal dimana, kota apa, atau persempit lagi daerah mana begitu. Semua pasti sudah punya cita-cita donk ingin tinggal dimana. Lihat juga kawasan tersebut banyak Terdapat fasilitas umum seperti sekolah dan fasilitas kesehatan. Nah kalo sudah ketemu artinya recomended deh tuh kawasan.
Ngomongin cita-cita, dari dulu saya dan suami pengin banget tinggal di Kaliurang Yogyakarta. Kenapa? Khususnya suami punya kenangan sendiri dengan Jogja. Saya juga. Dan orang bilang kawasan tersebut sangat strategis, jadi nilai investasinya cepat naik. And Now.. We did it... yihaaaa... jingkrak-jingkrak. Alhamdulillah.

DESAIN RUMAH
Kita pastikan dulu anggota keluarga kecil kita atau minimal rencana jumlah anggota keluarga kecil kita. Jadi kita tahu berapa jumlah kamar yang kita butuhkan dan ukuran rumahnya. Kalau saya kemarin memang sudah jadi patokan yaitu minimal jumlah kamar 3. Setelah itu lebih spesifik lagi, seperti tahun berapa dibangun, model rumahnya secara keseluruhan, lihat materialnya, ketersediaan ruang terbuka dan yang tidak kalah penting adalah masalah air. Oh ya, kalau tidak tau tentang material, ada baiknya bawa saudara atau orang yang tau tentang material. Seperti saya kemarin.
Dan dari semua spesifikasi di atas, kembalikan lagi ke budget, agar sesuai. Rumah yang saya beli memang bukan rumah baru. Dari segi lokasi dan desain, Rumah ini cukup mewakili spesifikasi dan budget yang kami punya. Lumayanlaaaah... biarpun tidak terlalu besar. Tapi masih ada taman kecil di depan rumah untuk saya yang hobby berkebun dan ada kolam kecil di taman untuk suami saya yang suka pelihara ikan.

One Gate System
Bagi yang ingin tinggal di perumahan seperti kami. One Gate System adalah harga mati. Yup, demi keamanan. Satpam 24 jam juga bikin tenang. Bersyukur kriteria ini ada pada rumah yg kami beli.

FASILITAS KPR
Saat ini hampir semua bank menyediakan layanan KPR. Baik itu bank syariah maupun konvensional. Seperti biasa marketing akan menawarkan beberapa promosi seperti bunga rendah di awal tahun angsuran dll. Nah untuk itu ada baiknya survey ke beberapa bank untuk membandingkan fasilitas KPR masing masing. Nah baru kemudian pilih mana yang paling pas di hati dan kantong.







Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Third Birthday tickers