Waktu itu saya membuat draft postingan ini spontanitas.. Idenya muncul saat melihat anak saya asyik nonton minion di HP papanya. Saya memang download beberapa film kartun di HP, seperti frozen, minion, upin-ipin, kancil, dan beberapa lagu anak. Saya perhatikan, Aida juga sudah tahu simbol Youtube. Hmmm... siaga satu nih.. salah klik bisa gawat. Bisa heboh kan kalo tiba-tiba dia bisa nyanyi Keon* Racu*, G*yang Duman*, dll., Salah siapa??? Ya emaknya laaah..
Kalau ditarik mundur, saya ingat, dulu saya memanfaatkan gadget untuk mengatasi Aida yang mendadak kranky di mobil. Mainan yang kami bawa tak cukup ampuh membuat tangisannya berhenti. Akhirnya, sambil memangku Aida, saya keluarkan HP dan klik simbol youtube, di hadapannya. Saya cari kartun minnion. Dan bisa ditebak, Aida langsung berhenti menangis. Situasi pun terkendali... amaaan..
Nah barangkali momen inilah yang terekam oleh Aida, sehingga ketika dia sedang bermain-main dengan HP, dia bisa geser-geser untuk mancari simbol youtube. Dan ini menjadi addict sodara-sodara.. Mengapa??? karena sekarang ini setiap kali dia lihat HP, pasti mintanya youtube. Hmmm.. siaga satu lagi... salah siapa?? Ya salah emaknya laaah..
Oh ya just info, Aida lagi suka nonton play doh yg dibikin kue-kue cakep di youtube.
Saat ini saya sedang dalam proses mangalihkan dia dari dunia per-youtube-an. Mulai dari seringnya saya ajak main di luar kalau sore sampai dengan beli satu set buku yang saat ini lagi banyak dipasarin sama emak-emak. Buku apa Em??? Itu looh... buku anak-anak dengan harga aduhaii, yang sering dibikin arisan sama ibu-ibu atau sistem cicil bayarnya seperti yang saya lakukan. Buku yang mana sih Em??? Itu looh... buku anak yang bisa ngomong sendiri karena ada pen-nya. Nanti saya bikin postingan sendiri tentang buku ini.
Kembali ke laptop... kalo kata Tukul.
Kalo saya kembali ke HP, karena bikin draft-nya pake HP. Jadi sodara sodara, mungkin karena sedang jamannya kali ya, gadget jadi sudah seperti mainan bagi anak kita. Tapi itu dia, ibarat dua sisi mata uang, pasti ada negatifnya, salah satunya kecanduan dan merasa asyik sendiri sehingga enggan main dengan kawannya. Dan saya sedang mencoba memutus rantai kecanduan ini pada anak saya.
Itu barangkali ya, yang membuat ibu-ibu jaman sekarang, kalau saya perhatikan enggan punya banyak anak. Ini pendapat saya lhoo. Secara kasat mata memang ibu-ibu sekarang tantangannya lebih berat dibandingkan jaman orang tua kita waktu mendidik kita waktu kecil. Yang paling terlihat ya dalam hal teknologi seperti telepon pintar. Dimana, dalam beberapa klik, kita bisa menemukan apa saja disana, termasuk konten-konten negatif berbau porno dan kekerasan.
Beda jaman banget dengan waktu saya kecil. Tontonannya doraemon, candy-candy, unyil, dan apalagi ya.. sambil mikir... saking terbatasnya tontonan anak kala itu. Bahkan saya lebih banyak main di luar rumah, dengan anak-anak tetangga. Main kasti, patok lele, gobak sodor dengan membasahi jalan dengan air, yang kalo ada kendaraan lewat, kita minggir semua, permainan berhenti sesaat. Trus apalagi ya, umpet-umpetan, cak-cakan, gambul, lompat tali, pasar-pasaran dimana duitnya pake daun teh-tehan. Tuh kaaaann... saya lebih lancar menyebutkan nama-nama permainan daripada judul tontonan TV. Hayooo.. yang kelahiran tahun 80-an dan tinggal di kampung macam saya, kenal ga sama permainan di atas??
Bermain di alam terbuka dan selalu dicari oleh ibu saya kalo sore, karena saya nggak pulang-pulang. |
Tapi begitulah adanya, saya kecil juga milik jamannya saat itu. Dan anak saya, adalah milik jamannya saat ini. Saya juga tidak bisa mencegahnya untuk tidak mengenal teknologi. Tapi saya juga tidak ingin dia menjadi kecanduan teknologi, apalagi di usianya yang masih terlalu dini. Sama halnya saya tidak mungkin memaksanya nonton Unyil, karena dia kini mempunyai Frozen.
Selalu drama sih dalam prosesnya. Ya pastilah.. namanya proses, mengubah kebiasaan kan tidak bisa langsung berhasil. Disinilah peran memori masa kecil saya. Saya mulai mengajaknya bermain di alam terbuka dan mengurangi intensitas bermain gadget.
Apa ada yang mau kasih saran dan nasehat ke saya terkait hal ini? Saya sangat berterimakasih